Thursday 16 February 2023

Cerpen: Cintaku Terhalang Kutu Rambut

 



Sepulang mudik aku dapat oleh-oleh kutu rambut. Gara-gara ketularan adek sepupuku selama di rumah nenek. Karena gatal-gatal yang menyiksa, aku terpaksa potong rambut, biar kutu rambut gampang dibersihkan. Bapak yang menawarkan diri memotong, dan aku nurut sama Bapak.

"Hasilnya bagus! Mirip Najwa Shihab." Sambil memotong Bapak memuji sendiri hasil karyanya. Najwa Shihab kapan potongan ala batok kelapa sih? Walaupun kecewa, aku tidak bisa protes.

Beberapa hari kemudian ....

"Punya YM nggak?"

Entah ada angin apa, tiba-tiba ada inbox Facebook dari seseorang yang sudah lama kukagumi diam-diam. Dia pemuda beda  dukuh, tapi masih satu desa. Aku pun rela download YM di laptopku semaleman demi dia. Dulu kecepatan Internet lemot parah.

Pada hari berikutnya, kita ngobrol-ngobrol via YM. Sampai kemudian dia mengajakku mengaktifkan web camera. Buru-buru aku nyari kaca dan pas berkaca langsung hancur lebur rasa percaya diriku. Karena bingung, aku diam saja, tak menjawab chat ajakannya. Sampai kemudian dia pun off.

Semenjak itu aku merasa dia jadi cuek padaku berbulan-bulan. Bahkan, aku jadi pilek berminggu-minggu gara-gara semaleman download YM.

(Pasuruan, 10 Maret 2013)

YM= Yahoo Messenger

Sunday 27 November 2022

Airmata Bulan (Review Novel)

 




Sesungguhnya, aku nggak jago memberikan review buku dengan baik, sesuai teorinya. Aku termasuk orang yang begitu syulit lupakan Agus. Eh, salah! 😅


Maksudnya sulit memberikan sebuah penilaian secara objektif, terlebih kalau sudah terlanjur terbawa perasaan dan hanyut dalam jalan cerita sebuah novel, sehingga aku kesulitan menemukan kekurangannya. Apalagi jika aku sangat mengidolakan penulisnya, yaitu Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Jadi, jangan menaruh harapan tinggi kalau ini sebuah resensi yang serius, bisa dikatakan ini hanyalah celoteh seorang gadis yang terlanjur bucin pada sebuah novel.


Airmata Bulan, karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, terbitan Dar! Mizan tahun 2016. Aku kenal Ziggy pertama kali karena diracunin teman dengan novel dia yang berjudul "Di Tanah Lada" yang katanya bagus, dan ternyata beneran bagus menurutku. 


Sejak awal menemukan novelnya di IPusnas (aplikasi pinjam buku secara resmi) aku langsung tertarik banget dan berekspektasi bahwa “isinya pasti keren banget”. Setelah membacanya, alhamdulillah ekspektasiku bener, aku sungguh-sungguh dibuat terpukau sama novelnya. 


Airmata Bulan ini berkisah tentang remaja yang selalu ingin tahu banyak hal dan masih duduk di bangku kelas 2 SMP, Archie namanya. Suatu saat Archie bertemu dengan Luna, seorang gadis yang selalu tampil misterius. Luna ini diceritakan berpenampilan menakutkan. Punya rambut panjang, matanya aneh, dan sifatnya juga nggak wajar. Salah satunya, dia pernah memberikan Archie sebuah batu yang diperkenalkan dengan nama batu darah. Walaupun para sahabat sudah melarang Archie untuk berinteraksi dengan si Luna ini, tapi Archie masih ngeyel pengen barengan terus sama Luna. 


Hingga di kemudian hari, Archie mengetahui bahwa Luna ini seorang vampire yang sudah hidup selama ribuan tahun. Namun, novel ini bukan sekadar mengisahkan tentang perjalanan Archie dan temen-temennya membasmi para vampire. Selepas kematian teman-temannya, Archie lantas pergi dengan Luna dan berjumpa sama makhluk-makhluk yang bukan manusia lainnya, salah satunya seekor Phoenix, Arfika. 


Dalam novel ini, Ziggy juga menyuguhkan beberapa ilustrasi indah yang menggambarkan tokoh Luna si Vampir dan Arfika si Phoenix. Jujur secara pribadi aku dibuat terpukau oleh gambar-gambar Ziggy yang menurutku mempunyai ciri khas berbeda dengan gaya ilustrasi yang bisa kita temukan di novel bergambar anak-anak.


Ziggy menulis Airmata Bulan ini dengan riset yang baik, imajinasi yang mengejutkan, dan pengembangan tokoh-tokoh yang luar biasa. Selain banyak kalimat-kalimat quoteable yang bisa aku peroleh dari novel ini, novel ini juga diperkuat dengan pengetahuan sejarah, mengenai makhluk-makhluk mitologi, pembahasan tentang bahasa burung, dan istilah-istilah asing.  Semakin percaya sama omongan orang-orang, bahwa semakin sering kita membaca, semakin banyak ilmu yang bisa kita peroleh, bahkan dari novel fantasy sekali pun. 


Menarik, bagus, dan suka banget. Diborong semua sama novel yang satu ini. Recommended, aku bahkan masih pengen baca-baca lagi...Novel ini juga sebenarnya aku udah lama baca, tapi baru berani review sekarang karena waktu awal-awal selesai baca aku tuh terlalu terpesona, jadi takutnya hasil tulisannya terlalu muji-muji. Tapi kayaknya sama aja ya? 🤔 🙈


Thursday 24 November 2022

Resensi Novel Represi

 



Di Istana Cerita kali ini, aku ingin meresensi satu novel dari novelis yang bernama mirip dengan diriku. Hehehe....

Dia adalah Fakhrisina Amalia, dengan novelnya yang berjudul “Represi”. Novel ini mengambil tema utama tentang mental illness atau yang juga dapat diterjemahkan menjadi ‘Depresi’.

Sebelum itu, berikut sedikit rincian tentang penulis dan penerbitnya...

Penulis: Fakhrisina Amalia

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

ISBN 9786020611945

Tahun Terbit 2018

Sinopsis :

Awalnya hidup Anna berjalan baik-baik saja.

Meski tidak terlalu dekat dengan ayahnya, Anna punya seorang ibu dan para sahabat yang setia. Sejak SMA, para sahabatnya yang mendampingi Anna, memahami gadis itu melebihi dirinya sendiri.

Namun, keadaan berubah ketika Anna mulai menjauh dari para sahabatnya. Bukan hanya itu, hubungan dia dengan ibunya pun memburuk. Anna semakin hari menjadi sosok yang semakin asing. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada Anna, hingga pada suatu hari, dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya yang ternyata penuh luka.

💕 💕 💕

Menurut informasi yang aku dapatkan dari Google, "Represi" ini adalah novel kelima dari novelis tersebut, setelah sebelumnya dia berhasil menerbitkan Confession, All You Need is Love, Happiness, dan Persona. Kabarnya novelis juga pernah kuliah di Magister Psikologi Profesi di Universitas Islam Indonesia.

Novel ini dibuat karena terinspirasi pengalaman sang novelis, itulah yang dijelaskan di halaman akhir. Ada momen di mana dia pernah merasakan ketakutan, karena menganggap dirinya sendiri tidak masih kurang baik untuk orang lain, terlebih bagi dirinya sendiri.

Peristiwa yang Anna alami merupakan salah satu dari beribu peristiwa yang juga dialami oleh orang-orang di luar sana yang ingin mengakhiri hidupnya. Ketika membaca novel ini, aku dapat memahami ketakutan yang Anna alami.

Anna sebenarnya hidup dalam keluarga yang berkecukupan, sebuah keluarga yang menjadi dambaan bagi mayoritas orang-orang di luar sana. Namun, dibalik itu semua, Anna seperti diwajibkan untuk menjadi anak yang kuat dan pemberani. Kedua orang tuanya senantiasa berkeinginan agar Anna baik-baik saja. Namun, "baik-baik saja" yang dimaksud di sini adalah "baik-baik saja" yang dipaksakan.

Sejak masih bocah Anna dididik untuk tidak menunjukkan ekspresi kesedihan. “Ayah nggak suka anak cengeng,” begitulah yang selalu diucapkan oleh ayah Anna. Namun, malah ajaran itu yang kemudian menjadi bom waktu di kemudian hari. Ajaran untuk berusaha menyembunyikan perasaan dan menutupi persoalan untuk senantiasa tampil menjadi Anna yang kuat dan "baik-baik saja".

Di sisi lain Anna memiliki sahabat-sahabat yang begitu tulus menyayanginya. Terlebih sahabatnya itu lebih memahami dirinya dari pada kedua orang tuanya. Sehingga dia bisa sedikit terhibur dengan adanya mereka di kehidupannya.

Sampai akhirnya dia bertemu cowok yang bernama Sky. Banyak yang berubah sejak kehadiran cowok itu dalam kehidupan Anna. Dia yang rutin senantiasa meluangkan waktu hadir pada pertemuan mingguan dengan para sahabatnya, mulai menarik diri dengan berbagai alasan dan lebih memilih menghabiskan lebih banyak waktu bersama Sky, yang telah menjadi kekasihnya.

Sayangnya, dapat dikategorikan jika hubungan mereka adalah hubungan yang tidak sehat, atau yang sekarang popular dengan istilah "Toxic Relationship". Bahkan Sky seolah-olah menjelma poros dari dunianya Anna.

Dia yang selama ini tidak memperoleh kasih sayang yang cukup dari sang Ayah, lantas bertemu Sky yang mempelakukannya bak seorang Ratu. Bahkan demi Sky, pada akhirnya dia sungguh-sungguh menjaga jarak dari keempat sahabatnya. Namun, Sky yang dipuja dan dicintai sepenuh hati oleh Anna, sesungguhnya tidak sebaik anggapan Anna selama ini. Sampai akhirnya mimpi-mimpi tentang kejadian di masa lalu Anna datang menyergap setiap malam. Mimpi-mimpi masa lalu yang kelam tersebut yang kemudian mendorong Anna memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Novel ini ditulis dengan sudut pandang orang ketiga, dengan alur maju dan alur mundur, dan kisahnya berpusat mengenai tokoh Anna. Menurutku novel ini mengangkat tema cerita yang dark, tetapi sang novelis berhasil merangkai novel ini menjadi bacaan yang ringan untuk dinikmati. Bahkan di akhir cerita aku menemukan plot twist yang menarik.

Menarik, bagus, dan suka banget. Diborong semua sama novel yang satu ini. Recommended, aku bahkan masih pengen baca-baca lagi... Tapi... Pas cek di IPusnas (aplikasi pinjam buku secara resmi), antreannya panjang bener 😅

Novel ini udah lama baca, tapi baru berani review sekarang karena waktu awal-awal selesai nonton aku tuh baper sangat. Jadi takut hasil reviewnya malah kebanyakan nangis dari pada nulis ... 🙈🙈🙈

Wednesday 10 August 2022

Bisnis Modern lawan Usaha Biyen

 


Sakwise Bapake sedha, Yuli karo Yoga ditawari kerja ing tokone Paklik. Ning Yoga nolak, jarene arep bisnis bae.


"Bisnis apa kuwi, Mas? Mung tura-turu?" takone Yuli, sajak ngremehake.


"Yo iki jenenge bisnis modern, ora usah nibo tangi. Cukup ndelok video ning hape, dhuwit turah-turah," wangsulan Yoga, kanthi radha jumawa.


Ning Yuli ora percaya lan ora melu-melu, dheweke tetep kerja rajin ing tokone Paklik.


Limang taun sakwise, Yuli wis duwe omah dhewe lan uga bisa ngajak ibune melu ngenggoni. Nanging Yoga ya tetep tura-turu bae. Ora ana bedane saka kahanan ekonomi.


"Wah, bejo kowe, Yul. Duwe omah bagus tenan ketokane." Yoga ngomentari omah adhine.


"Yo ngene iki jenenge usaha jaman biyen, ndak modern. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian. Dadi ora apa-apa nibo tangi dhisik, ning lak jelas hasile." Yuli gentian sing jumawa. 


"Iya. Ora kaya kowe, Ga! Nganti mripate panas ndeleng video, jebule mung investasi bodong. Salahe ora manut karo wong tuwa." Paklik melu nyauti.


"Oalah ... Urip-urip, wis kena diapusi, ijek disalah-salahke sisan." Yoga nepuk-nepuk gundhule. "Wis tibo, njur ketiban ondo."


☀️☀️☀️


Rencananya dikirim ke sebuah majalah berbahasa Jawa, tapi ternyata jumlah karakter tidak mencukupi.


 

Friday 6 May 2022

Kenangan Tugas ke 3 Aku Mampu Menulis Content

 Pijar Inspirasi dari Pemuda Madiun

Penulis: Amalia Wardhani

Jujur saja setiap Ramadhan tiba, penulis selalu merasa sedih. Karena tidak dapat melaksanakan sholat tarawih berjamaah seperti kebanyakan umat muslim yang lainnya, sebab penulis tidak dapat melangkahkan sepasang kakinya menuju masjid. Tidak ada buka bersama dengan para alumni teman-teman sekelas di sekolah, karena penulis tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Pun tidak mampu membantu ibunya memasak untuk sahur dan berbuka, karena kondisi fisiknya.

Cerebral palsy, begitulah yang dikatakan oleh Eka Prastama Widiyanta, seorang aktivis disabilitas yang kini telah menjadi salah satu anggota Komisi Nasional Disabilitas (KND). Analisa tersebut dikatakan Eka saat pertama kali berkenalan dengan sang penulis di rumahnya, pada 23 Januari 2014. Sejak itulah sang penulis mulai mencari tahu segala hal tentang Cerebral Palsy melalui pencarian Google. Dari yang dipahami oleh penulis, Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah suatu kelainan pada gerakan, otot, atau postur tubuh. Biasanya disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal, sering kali terjadi sebelum kelahirannya.

Setelah bergabung dengan Komunitas Difabel Bangkit (KDB), penulis akhirnya bisa sedikit mengurangi kesedihan yang dirasakannya. Sebab dia bukan satu-satunya penyandang disabilitas Cerebral Palsy yang juga tidak dapat melakukan aktivitas di bulan Ramadhan ini seperti kebanyakan umat muslim yang lainnya.

Sebut saja Mahfud Asrofi. Lelaki yang berasal dari Madiun, Jawa Timur, ini juga mengalami Cerebral Palsy. Kondisi tersebut mengharuskannya untuk berbesar hati menerima kenyataan bahwa dia tidak dapat melakukan aktivitas di bulan Ramadhan ini seperti kebanyakan umat muslim yang lainnya.

Bahkan selain mampu berbesar hati menerima keadaannya sendiri, yang juga tidak mampu ikut sholat tarawih berjamaah, tadarus bersama di mushola, dan sholat idul Fitri di Masjid. Dia bahkan bisa memberikan saran yang mampu menguatkan sang penulis, "Tetap semangat lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan. Jangan muluk-muluk pikirannya. Tidak harus semuanya itu sama seperti mereka yang non disabilitas, tak apa-apa jika satu atau dua hal tidak bisa sama."

Masih menurut dia, masih ada kegiatan lain yang juga bisa kita lakukan sebagai disabilitas yang tidak bisa ke mana-mana ini. Seperti sholat tarawih, sholat dhuha, sholat sunah qobliyah, tadarus Al-Qur'an, dan tidur siang yang cukup. Sesuai dengan apa yang pernah penulis dengar juga dari ustaznya sewaktu masih di TPQ dulu, bahwa selama tidak berlebihan, tidur siang di bulan Ramadhan juga bernilai ibadah.

Untuk mensiasati kesedihan karena tidak bisa bertadarus bersama-sama di mushola seperti yang lainnya, dia menyarankan untuk melakukan pembacaan Al-Qur'an sendiri di rumah masing-masing. Dia juga memberikan wejangan, sebisa mungkin targetkan 1 bulan bisa khatam 1 kali.

Sedangkan untuk sholat tarawih berjamaah, dapat digantikan dengan mengerjakan sholat tarawih sendiri di rumah. Ambillah yang jumlah raka'at sesuai kemampuan masing-masing saja. Tidak perlu memberatkan diri sendiri, dengan raka'at yang sebanyak-banyaknya seperti di mushola atau masjid. Karena yang terpenting adalah kekhusyu'an dan ketulusan niat kita.

Tak dapat dipungkiri, setiap manusia pasti memiliki rasa iri kalau tidak bisa sama seperti yang lainnya, tak terkecuali para disabilitas seperti kita. Namun menurut Mahfud, kita yang sudah sedari kecil disabilitas semestinya sudah mampu mengendalikan bagaimana keinginan kita, supaya tidak terus menjadi iri yang berkepanjangan.

Dukungan keluarga dan orang-orang di sekitarnya juga mempengaruhi bagaimana Mahfud bisa menjadi seperti sekarang, yaitu tidak lagi merasa sedih karena berbeda dalam menjalani aktivitas di bulan Ramadhan. Keluarga memberikannya kegiatan yang positif, seperti menjaga warung, dan memberikan kesempatan untuk belajar berjualan secara mandiri. Sehingga dia memiliki kesibukan, dan tidak terhanyut dalam pikiran-pikirannya sendiri.

Mahfud juga menuturkan bahwa, tidak ada yang berubah dengan kegiatannya sebelum dan sesudah memasuki bulan suci Ramadhan, dia masih tetap konsisten menjaga warung dan berjualan pulsa seperti biasanya. Hanya menambahkan satu jenis jualan yang sebelumnya tidak ada di bulan yang lain, yaitu kembang api. Diharapkan kehadiran kembang api ini dapat memeriahkan bulan Ramadhan dan menghibur anak-anak kecil di sekitar lokasi rumahnya.

Harapannya tidaklah muluk-muluk, "Semoga semakin baik ibadahnya, lebih bisa menghargai waktu lagi, dan mendapatkan berkah pada malam Lailatul Qadar."



Sunday 24 April 2022

Film Anak-anak Paling Gila yang Pernah Kutonton

 

Review The Willoughby

Film anak-anak paling gila yang pernah aku tonton. Bener-bener gila sih! Aku nggak pernah menduga ada orang-orang yang berani memasukkan kisah seperti ini dalam film anak-anak. Tapi bukan berarti buruk sih. karena menurut aku setiap kisah memiliki pelajaran yang bisa dipetik. Tergantung bagaimana kita memandangnya.

Walaupun aku tahu sih, di dunia nyata bukan berarti nggak mungkin ada orang tua yang memperlakukan anaknya dengan tidak baik. Tapi hampir semua kisah-kisah yang ada dalam bentuk film, terutama untuk anak-anak, pasti menceritakan tentang keluarga bahagia dan orang tua yang penuh kasih. Film ini menurut aku semacam anomali.

Jadi film ini menceritakan tentang sepasang suami istri yang saling mencintai, dengan cara mereka mencintai yang benar-benar norak dan berlebihan. Mungkin kalau di era anak muda jaman sekarang, kita biasa menyebut bucin, alias budak cinta. Parahnya cinta mereka itu hanya berlaku untuk satu sama lain, tapi tidak untuk anak-anaknya. Mereka menelantarkan anak-anaknya, hanya menikmati masa-masa berdua sepanjang waktu, dan menghukum anaknya dengan sesuka hati.

Jadi inget kata-kata netizen, " cinta nggak selamanya indah Dik." Tapi serius deh film ini benar-benar menggambarkan itu. Iya maksudnya mungkin bagi mereka cinta mereka itu indah, tapi sayangnya bagi anak-anaknya itu adalah penderitaan.

Sampai suatu ketika di depan gerbang ada seseorang yang membuang bayi, bayi itu ditemukan oleh 4 anak dari sepasang suami istri bucin tadi. Empat anak tersebut akhirnya mengirimkan si bayi ke sebuah pabrik permen, di mana di sana ada seorang lelaki gagah dan agak menyeramkan. Tapi dalam bayangan mereka lelaki itu adalah sosok orang tua yang sempurna.

Mereka kemudian iri pada si bayi yang mendapatkan orang tua yang mungkin sempurna, dan mereka berharap memiliki orang tua yang sempurna juga seperti itu. Lalu mereka berpikir untuk menjadi anak yatim. Kemudian merancang strategi untuk mengirim kedua orang tuanya ke rangkaian perjalanan liburan yang berbahaya. Tentu saja untuk tujuan agar mereka menjadi yatim, dengan harapan menemukan orang tua baru yang lebih menyayangi mereka. Tapi ternyata mereka tidak ditinggalkan sendirian, seperti yang mereka harapkan. Karena kedua orang tua mereka mempekerjakan seorang pengasuh anak-anak.

Mungkin karena sama-sama anak pertama, aku bisa sangat memahami kenapa salah satu dari keempat anak itu, yang bernama Tim sangat mencurigai sang pengasuh. Karena jujur saja waktu awal-awal aku pun menaruh kecurigaan yang sama pada sang pengasuh. Meski ternyata sang pengasuh yang bernama Linda, tidak seburuk yang diduga Tim.

Film ini juga mengajarkan padaku bahwa kita tidak boleh menilai seseorang hanya dari penampilannya. Karena Kapten Melanof, sang pemilik pabrik permen yang menurutku menyeramkan, karena tinggi, gagah, dan bersuara keras ternyata punya hati yang selembut permen kapas.

Film ini juga mengajarkan bahwa yang namanya watak seseorang itu nggak bisa diubah, bahkan walaupun sudah melewati kesulitan dan diselamatkan oleh orang lain. Seburuk itu orang tua mereka. Benar-benar ending yang mengejutkan. Karena aku sempat berpikir bahwa akhirnya mereka akan berubah dan hidup sebagai keluarga yang bahagia selama-lamanya.

Walaupun aku bisa mengerti bagaimana perasaan dan memahami pilihan-pilihan langkah yang diambil Tim, tapi aku lebih suka sama suaranya Jane. Bahkan saat dia berbicara. Apalagi saat dia menyanyi. Aku juga dibuat jatuh cinta sama soundtrack lagunya, "I Choose."

Setelah aku mencari di google ternyata pengisi suaranya memang seorang penyanyi. Oalah, pantesan! Alessia Cara. Ternyata selain bersuara bagus, lagu-lagunya yang lain juga keren banget menurutku. Liriknya punya makna, alunan musiknya enak banget di telingaku. Terutama yang "Scars To Your Beautiful."

Dari hasil googling juga katanya ini masuk dalam kategori anime comedy. Walaupun sepanjang film aku nggak bisa ketawa. Rasanya miris, sedih, dan pengen nangis. Sayangnya karena nggak ada adegan nangis-nangis ala drama, jadi ya, nggak bisa nangis. Mungkin ini yang disebut dark joke.

Secara keseluruhan film animasi ini masih cocok sih ditonton anak-anak, karena visualnya yang penuh warna, tokohnya anak-anak, walaupun konfliknya cukup kelam tapi nggak rumit, dan menampilkan hal-hal yang disukai anak-anak seperti permen. Tapi butuh ditemani orang tua yang bisa mengarahkan mana yang patut ditiru dan mana yang hanya boleh sekedar menjadi tontonan bukan tuntunan.

Film ini bagus, walaupun untuk anak-anak butuh bimbingan orang tua. Aku suka. Walaupun nggak berhasil bikin tertawa.





Monday 13 September 2021

Teruntuk Mas Pendiam Berambut Sepundak

 Judul: Teruntuk Mas Pendiam Berambut Sepundak 

Penulis: Wardha Amelia


Mas, jangan pergi 

Tetaplah di sini 

Walau tak bisa kumiliki

Setidaknya, izinkan aku melihatmu setiap hari 


Mungkin kau tak setampan Arjuna 

Tapi lengkungan senyummu menyejukkan jiwa 

Mungkin kau tak segagah perwira

Tapi santun sikapmu selalu kupuja


Aku terlanjur jatuh hati pada semua yang kau punya 

Selera dalam mendengarkan nada-nada yang tak biasa 

Caramu memandang dunia yang berbeda 

Sikapmu yang pendiam dan tak suka tebar pesona ke mana-mana 


Cemerlang sinar tatapan netra

Hidung mungil yang mempesona 

Rambut lembut yang terurai dengan indahnya 

Kulit coklat yang manis di pandang mata


Walau di luar sana banyak Pangeran dipuja ratusan wanita 

Aku tidaklah mudah ikut tergoda 

Walau tak sedikit yang mencoba tawarkan cinta 

Aku akan tetap memilih setia 


Pasuruan, 7 September 2021.